Money Supply dan Mata Uang dalam Peredaran - Fulus

Selasa, September 26, 2023

Money Supply dan Mata Uang dalam Peredaran

Money Supply

Memahami Money Supply dan Mata Uang dalam Peredaran

Mempelajari konsep money supply dan mata uang dalam peredaran merupakan kunci dalam memahami ekonomi sebuah negara.


Pengertian Money Supply

Money supply, atau pasokan uang, mengacu pada total uang yang berada dalam ekonomi pada satu waktu tertentu. Tapi, bukan hanya uang fisik saja, akan tetapi mencakup uang dalam bentuk digital dan deposito di bank.


Komponen Money Supply

Sebagai titik awal, kita akan melihat berbagai komponen dari money supply:


Uang Kartal

Uang kartal adalah uang fisik seperti koin dan uang kertas yang berada dalam peredaran. Uang kuartal adalah uang yang sering kita gunakan sehari-hari untuk transaksi langsung.


Uang Giral

Uang giral adalah dana yang tersimpan di bank dan dapat digunakan untuk transaksi melalui instrumen seperti cek dan transfer elektronik.


Mata Uang dalam Peredaran

Sedangkan mata uang dalam peredaran adalah bagian dari money supply yang berupa uang fisik. Untuk mata uang dalam peredaran, tentu saja, tidak termasuk uang yang disimpan di bank atau institusi keuangan lainnya.


Beda antara Money Supply dan Mata Uang dalam Peredaran

Walaupun keduanya sering disebut-sebut bersamaan, kita juga mesti memahami bahwa money supply lebih luas daripada mata uang dalam peredaran. Sedangkan mata uang dalam peredaran hanya fokus pada uang fisik, money supply mencakup lebih banyak elemen dalam ekonomi.


Mengapa Money Supply dan Mata Uang dalam Peredaran Penting?

Pengaruh Terhadap Ekonomi

Kedua konsep money supply dan mata uang dalam peredaran memiliki dampak langsung terhadap inflasi, tingkat bunga, dan pertumbuhan ekonomi. Contohnya saja, jika money supply meningkat tanpa pertumbuhan ekonomi yang setara, sungguh dapat menyebabkan inflasi.


Kebijakan Moneter

Bank sentral seringkali mengatur money supply untuk mencapai target ekonomi tertentu. Oleh karena sebab itu, memahami money supply dan mata uang dalam peredaran juga akan membantu kita memahami keputusan kebijakan moneter.


Apa Yang Dimaksud Dengan M0 M1 Dan M2?

Bagi kita yang berkecimpung di dunia ekonomi, istilah M0, M1, dan M2 mungkin sering kita dengar. Ketiganya merujuk pada berbagai cara pengukuran pasokan uang. Untuk memahaminya dengan lebih baik, mari kita selami lebih mendalam apa makna dari masing-masing istilah tersebut.


M0: Uang Kartal

Pengertian M0

M0, yang sering juga disebut sebagai uang kartal atau dasar moneter, mengacu pada uang fisik yang berada dalam peredaran. M0 mencakup koin dan uang kertas yang digunakan oleh masyarakat umum serta ada cadangan di bank sentral.


Kegunaan M0

M0 mencerminkan likuiditas tertinggi. Karena sifatnya yang sangat likuid, M0 seringkali digunakan sebagai indikator dasar dalam kebijakan moneter oleh bank sentral.


M1: Uang Kartal dan Uang Giral

Definisi M1

M1 menggabungkan M0 dengan dana yang tersimpan dalam bentuk giro di bank, yang bisa ditarik kapan saja. Artinya, M1 mencakup uang fisik ditambah dengan dana yang mudah diakses dan siap untuk dibelanjakan.


Karakteristik M1

Karena meliputi uang giral, M1 mencerminkan level likuiditas yang sedikit lebih rendah daripada M0, namun tetap sangat likuid dan dapat segera digunakan untuk transaksi.


M2: Lebih Luas Lagi

Apa Itu M2?

M2 adalah lanjutan dari M1. Selain mencakup semua yang ada di M1, M2 juga menambahkan simpanan berjangka, tabungan, dan instrumen keuangan jangka pendek lainnya yang bisa dengan cepat diubah menjadi kas.


Mengapa M2 Penting?

M2 memberikan gambaran yang lebih luas tentang pasokan uang dalam ekonomi. Seringkali, M2 dianggap sebagai indikator yang baik untuk memprediksi inflasi dan kebijakan moneter jangka panjang.


Mengapa Lembaga Keuangan Ikut Menentukan Jumlah Uang Yang Beredar?

Dalam ekosistem ekonomi modern, lembaga keuangan memegang peranan penting. Bukan hanya sebagai tempat penyimpanan uang, lembaga ini juga ikut serta dalam proses penciptaan dan pengendalian jumlah uang yang beredar. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Berikut penelusurannya,…


Mekanisme Percetakan Uang oleh Lembaga Keuangan

Sistem Cadangan Fraksional

Salah satu konsep kunci dalam dunia perbankan adalah sistem cadangan fraksional. Dalam sistem ini, bank tidak diwajibkan menyimpan seluruh dana nasabahnya. Sebaliknya, bank hanya perlu menyimpan sebagian kecil sebagai cadangan dan sisanya dapat dipinjamkan ke pihak lain.


Dampak Pemberian Kredit

Ketika bank memberikan kredit atau pinjaman, mereka sebenarnya menciptakan uang baru. Hal ini karena uang yang dipinjamkan tersebut masuk ke dalam sistem ekonomi dan meningkatkan jumlah uang yang beredar.


Peran Lembaga Keuangan dalam Mengatur Jumlah Uang

Kebijakan Cadangan Wajib

Bank sentral biasanya menetapkan persentase cadangan wajib yang harus disimpan oleh bank-bank komersial. Dengan mengubah persentase ini, bank sentral dapat mempengaruhi seberapa banyak uang yang dapat dipinjamkan oleh bank komersial, dan dengan demikian, mengendalikan jumlah uang yang beredar.


Kebijakan Suku Bunga

Lembaga keuangan juga dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar melalui kebijakan suku bunga. Dengan meningkatkan suku bunga, pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga mengurangi jumlah pinjaman dan uang yang beredar.

Sebaliknya, dengan menurunkan suku bunga, pinjaman menjadi lebih murah, mendorong lebih banyak peminjaman dan meningkatkan jumlah uang yang beredar.


Dampak Lembaga Keuangan terhadap Ekonomi

Stabilitas Moneter dan Inflasi

Dengan kemampuannya mengendalikan jumlah uang yang beredar, lembaga keuangan memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas moneter dan mengendalikan inflasi.


Pertumbuhan Ekonomi

Lembaga keuangan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan kredit yang mendukung investasi dan konsumsi, yang keduanya adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi.


Kesimpulan

Konsep money supply dan mata uang dalam peredaran sangat esensial dalam ekonomi. Keduanya saling terkait dan mempengaruhi kebijakan ekonomi serta keadaan ekonomi suatu negara.

M0, M1, dan M2 krusial bagi keadaan likuiditas dan pasokan uang dalam suatu ekonomi. Sementara M0 menunjukkan uang fisik yang beredar, M1 dan M2 memberikan pandangan yang lebih luas tentang bagaimana uang disimpan dan digunakan dalam masyarakat.

Lembaga keuangan, khususnya bank, memegang peran sentral dalam menentukan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Melalui berbagai kebijakan dan mekanisme, seperti sistem cadangan fraksional dan suku bunga, lembaga keuangan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, stabilitas moneter, dan tingkat inflasi.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda