Perbedaan dan Persamaan Saham Biasa dan Saham Preferen - Fulus

Kamis, September 21, 2023

Perbedaan dan Persamaan Saham Biasa dan Saham Preferen

Saham Biasa dan Saham Preferen

Fulus.biz.id - Investasi di pasar modal, terutama dalam ranah saham, memang menjanjikan keuntungan yang cukup besar. Kendati demikian, untuk memanfaatkan peluang ini, kita mesti memahami jenis-jenis saham terlebih dulu.

Dua jenis saham yang paling umum yaitu saham biasa dan saham preferen. Meski keduanya merupakan jenis investasi dalam sebuah perusahaan, ada beberapa perbedaan dan persamaan yang perlu kita garisbawahi.


Persamaan Saham Biasa dan Saham Preferen

Persamaan Investasi di Perusahaan

Baik saham biasa maupun saham preferen, keduanya merupakan bentuk partisipasi atau kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Bila membeli saham dari suatu perusahaan, secara teknis kita adalah salah satu pemilik perusahaan tersebut, meski terkadang saham itu hanya sebagian kecil dari total saham yang ada.


Persamaan Likuiditas

Keduanya merupakan instrumen investasi yang likuid. Berarti saham bisa dengan mudah dibeli atau dijual di bursa saham. Tapi, tingkat likuiditas bisa bervariasi tergantung pada popularitas perusahaan dan volume perdagangan sahamnya.


Persamaan Risiko

Baik saham biasa maupun saham preferen sama-sama ada risikonya. Nilai saham bisa naik tetapi juga bisa turun, tergantung pada berbagai faktor seperti kondisi perusahaan, ekonomi makro, dan sentimen pasar.


Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen

Perbedaan Dividen

Salah satu perbedaan utama antara saham biasa dan saham preferen adalah soal dividen. Pemegang saham preferen biasanya mendapatkan dividen yang tetap dan diutamakan dibandingkan pemegang saham biasa.

Artinya apa? jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, dividen untuk saham preferen akan tetap dibayarkan sebelum saham biasa.


Perbedaan Hak Suara

Pemegang saham biasa biasanya memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), sedangkan pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara atau hak suaranya terbatas. 

Hak suara ini menjadikan pemegang saham biasa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan penting perusahaan.


Perbedaan Likuidasi

Dalam hal perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen juga mendapatkan prioritas lebih tinggi dalam pembagian aset dibandingkan dengan pemegang saham biasa.

Bisa difahami bahwa bila perusahaan bangkrut, kemungkinan besar pemegang saham preferen akan mendapatkan kembali sebagian atau seluruh investasinya, sementara pemegang saham biasa berada di urutan terakhir.


Fleksibilitas dan Potensi Keuntungan

Saham biasa umumnya lebih fleksibel dan memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan saham preferen. Ini karena saham biasa bisa mendapatkan capital gain yang lebih besar jika perusahaan tumbuh atau berhasil. Namun, risikonya juga lebih tinggi.


Saham Biasa vs Saham Preferen

Struktur Modal dan Efek terhadap Perusahaan

Salah satu aspek yang jarang diperhatikan tetapi sangat penting adalah bagaimana saham biasa dan saham preferen mempengaruhi struktur modal perusahaan.

Saham preferen cenderung lebih menarik bagi investor yang menginginkan stabilitas, dan oleh karena itu, perusahaan dapat merasa lebih aman dalam menentukan arah strategis tanpa terlalu banyak tekanan dari pemegang saham preferen.

Di kubu lain, pemegang saham biasa cenderung lebih agresif dalam menuntut pertumbuhan dan inovasi, yang bisa menambah dinamika internal perusahaan.


Konversi Saham

Beberapa saham preferen datang dengan opsi konversi, yang memungkinkan pemegang saham untuk mengubah saham preferen mereka menjadi saham biasa pada kurs tertentu.

Sehingga memberikan fleksibilitas lebih kepada pemegang saham preferen jika mereka melihat potensi pertumbuhan perusahaan dan ingin ikut serta dalam capital gain yang lebih besar. Saham biasa, tentu saja, tidak bisa dikonversi menjadi saham preferen.


Akses ke Informasi dan Transparansi

Pemegang saham biasa barangkali mendapat akses ke laporan keuangan dan informasi lainnya lebih cepat dibandingkan pemegang saham preferen.

Karena perusahaan memiliki kewajiban lebih besar untuk transparan kepada pemegang saham biasa, yang memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan strategis. Sebaliknya, saham preferen cenderung memiliki akses yang lebih terbatas terkait informasi ini.


Ketersediaan di Pasar

Saham biasa jauh lebih umum dan mudah ditemukan di bursa saham dibandingkan saham preferen. Oleh karena begitu, bagi investor ritel yang baru memulai, saham biasa bisa menjadi pilihan yang lebih mudah diakses. Saham preferen biasanya lebih populer di antara investor institusional atau investor yang lebih berpengalaman.


Kenaikan Nilai vs Dividen: Mana yang Lebih Penting?

Pemegang saham biasa, biasanya lebih fokus pada kenaikan nilai saham, sementara pemegang saham preferen cenderung memprioritaskan dividen. Tapi, bukan berarti saham biasa tidak memberikan dividen atau saham preferen tidak menawarkan kenaikan nilai.

Keputusan antara kedua jenis saham ini seringkali tergantung pada apa yang paling dihargai oleh investor: apakah itu arus kas yang lebih stabil atau potensi keuntungan yang lebih besar.


Akhir Kata

Secara umum, setiap jenis saham memiliki keunikan sendiri yang mempengaruhi cara investor memandang risiko dan keuntungan, serta bagaimana hal itu mempengaruhi struktur dan operasional perusahaan.

Saham biasa cocok bagi mereka yang mencari potensi keuntungan tinggi dan ingin terlibat dalam pengambilan keputusan perusahaan. Sementara saham preferen lebih sesuai bagi yang mencari kestabilan dan dividen yang lebih pasti. Memilih di antara keduanya (orang mungkin ada yang memilih keduanya) tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi.


Referensi Buku Belajar Saham;

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda