Skip to main content

Perbedaan Fulus Sama Nuqud

Fulus.biz.id – Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuhu, salah satu hal yang cukup penting dalam sejarah keuangan dan moneter Islam adalah adanya dua istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada uang; Fulus sama Nuqud.

Daftar Isi

Perbedaan Fulus Sama Nuqud

Perbedaan Fulus Sama Nuqud

Meskipun keduanya digunakan sebagai alat tukar, ada perbedaan yang cukup besar antarafulus sama nuqud. Berikut perbedaan-perbedaannya...


Fulus

Fulus merupakan mata uang yang umumnya terbuat dari logam murah, seperti tembaga atau besi, dan biasanya digunakan untuk transaksi sehari-hari yang nominalnya kecil.

Fulus juga ditemukan terbuat dari bahan selain logam, seperti kertas atau kulit, meskipun ini jarang ditemukan dalam perjalanan sejarah.

Karena fulus terbuat dari bahan yang bisa kita bilang murah, nilai nominalnya juga cenderung kecil. Artinya untuk membeli barang-barang yang lebih mahal, akan membutuhkan sejumlah fulus yang banyak.

Fulus juga punya kelemahan dalam aspek daya tahan, karena terbuat dari logam yang lebih murah, alhasil lebih cepat aus dan rusak lebih mudah daripada jenis uang lain.


Nuqud

Adapun nuqud adalah mata uang yang terbuat dari logam mulia seperti emas atau perak atau dinar dan dirham. Dalam tradisi Islam, mata uang ini biasanya digunakan untuk transaksi yang lebih besar dan penting, serta untuk menyimpan kekayaan.

Nuqud punya nilai intrinsik yang lebih tinggi dibandingkan fulus, terutama karena terbuat dari logam yang nilainya stabil dan diakui secara internasional sampai saat ini.

Dalam catatan sejarah, nuqud pun digunakan sebagai standar untuk menilai harga barang dan layanan. Harga-harga seringkali diukur dalam perak atau emas, dan kemudian dibayar dengan menggunakan mata uang nuqud.

Daya tahan dan stabilitas nuqud menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk penyimpanan kekayaan jangka panjang.


Perbedaan Utama Fulus Sama Nuqud

1. Bahan: Fulus terbuat dari logam murah seperti tembaga, sedangkan nuqud terbuat dari logam mulia seperti emas atau perak.

2. Nilai: Fulus digunakan untuk transaksi kecil, sementara nuqud untuk transaksi yang lebih besar atau sebagai bentuk investasi.

3. Ketahanan: Fulus lebih mudah aus atau rusak, sedangkan nuqud lebih tahan lama dan stabil.

4. Penggunaan: Fulus biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan nuqud lebih sering digunakan sebagai standar nilai atau untuk menyimpan kekayaan.

Jadi, fulus dan nuqud, meskipun berbeda, keduanya punya peran penting dalam ekosistem keuangan Islam dan telah membantu membentuk sejarah dan perkembangan ekonomi di dunia Islam.


Fulus, Dinar, dan Dirham

Fulus, dinar, dan dirham adalah tiga jenis mata uang yang sangat terkait dengan sejarah dan tradisi keuangan di dunia Islam. Meskipun ketiganya digunakan sebagai alat tukar, ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan satu dari yang lainnya. Berikut ini rinciannya:


Fulus

Sebagai yang telah disebutkan diatas, fulus merupakan mata uang yang umumnya terbuat dari logam murah seperti tembaga atau besi. Fulus biasanya digunakan untuk transaksi recehan dan kebutuhan sehari-hari. Karena terbuat dari logam yang kurang bernilai, fulus tidak memiliki nilai intrinsik yang tinggi dan lebih cepat aus dibandingkan dengan mata uang lainnya.


Dinar

Dinar adalah mata uang yang terbuat dari emas. Dinar ialah jenis mata uang yang paling bernilai dalam Islam. Dinar digunakan untuk transaksi yang lebih besar dan juga sebagai bentuk investasi atau memendam kekayaan.

Karena terbuat dari emas, dinar memiliki nilai yang tinggi dan sangat stabil. Selain itu, dinar juga seringkali digunakan sebagai standar untuk menentukan harga berbagai jenis barang atau jasa.


Dirham

Dirham ialah mata uang yang terbuat dari perak. Sama seperti dinar, dirham juga digunakan untuk transaksi yang lebih besar dibandingkan fulus. Namun, karena perak cenderung lebih murah daripada emas, dirham memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan dinar. Dirham juga digunakan sebagai standar pengukuran dan kadang-kadang untuk menyimpan kekayaan, meskipun tidak sepenting dinar.


Perbedaan Utama

1. Material: Fulus terbuat dari logam murah, dinar dari emas, dan dirham dari perak.

2. Nilai Intrinsik: Dinar memiliki nilai intrinsik yang paling tinggi, diikuti oleh dirham, dan terakhir fulus.

3. Penggunaan: Fulus digunakan untuk transaksi sehari-hari dan kecil. Dinar dan dirham digunakan untuk transaksi yang lebih besar dan sebagai bentuk investasi atau penyimpanan kekayaan.

4. Stabilitas: Dinar dianggap paling stabil karena terbuat dari emas, diikuti oleh dirham dan fulus.

5. Daya Tahan: Dinar dan dirham lebih tahan lama dibandingkan dengan fulus karena terbuat dari logam mulia.


Akhir Kata

Ketiga mata uang ini punya peran yang berbeda tetapi saling melengkapi dalam ekonomi Islam. Fulus memenuhi kebutuhan transaksi kecil sehari-hari, sementara dinar dan dirham digunakan untuk transaksi yang lebih substansial dan sebagai alat penyimpanan kekayaan.


Sumber Bacaan:

Chapra, M. Umer. "Sistem Moneter Islam". Jakarta: Gema Insani Press, 2000.

Kahf, Monzer. "Ekonomi Islam: Suatu Kajian Komprehensif". Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003.

Siddiqi, Muhammad Nejatullah. "Banking Without Interest". Leicester: The Islamic Foundation, 1983.

Karim, Adiwarman A. "Ekonomi Makro Islami". Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.

Asutay, Mehmet. "Islamic Banking and Finance: An Integrative Approach". Oxford: Oxford University Press, 2012.
Oldest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar