Fulus.biz.id – salah satu konsep dasar yang mengatur dinamika pasar adalah hukum permintaan. Hukum ini menggambarkan hubungan invers antara harga barang atau jasa dan jumlah barang atau jasa tersebut yang diminta oleh konsumen.
Secara intuitif, hukum permintaan menunjukkan bahwa ketika harga sebuah produk naik, jumlah produk tersebut yang diminta oleh konsumen akan turun, dan sebaliknya, ketika harga turun, jumlah yang diminta akan meningkat. Konsep ini tidak hanya penting untuk memahami bagaimana pasar bekerja tetapi juga untuk merumuskan strategi harga bagi produsen dan pembuat kebijakan.
Mengutip Alfred Marshall, salah satu bapak ekonomi modern,
Dasar teori tersebut kemudian dikembangkan dan diperluas oleh ekonom berikutnya untuk memperdalam analisis lebih lanjut tentang elastisitas permintaan, yaitu ukuran seberapa sensitif kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga.
Kita ambil contoh, jika ada banyak substitusi yang mudah tersedia untuk suatu produk, kenaikan harga akan lebih mungkin menyebabkan penurunan yang drastis dalam kuantitas yang diminta dikarenakan konsumen dapat dengan mudah beralih ke alternatif lain.
Aapun bagi mereka pembuat kebijakan, pemahaman terkait hubungan invers antara harga dan kuantitas yang diminta dibutuhkan untuk merancang sistem dan aturan pajak, subsidi, dan intervensi pasar lainnya yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumsi barang dan jasa tertentu untuk tujuan sosial atau ekonomi masyarakat.
Melalui pengetahuan tentang elastisitas permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan ini, seseorang atau organisasi dapat membuat keputusan yang lebih tepat yang mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan.
Secara intuitif, hukum permintaan menunjukkan bahwa ketika harga sebuah produk naik, jumlah produk tersebut yang diminta oleh konsumen akan turun, dan sebaliknya, ketika harga turun, jumlah yang diminta akan meningkat. Konsep ini tidak hanya penting untuk memahami bagaimana pasar bekerja tetapi juga untuk merumuskan strategi harga bagi produsen dan pembuat kebijakan.
Sejarah dan Dasar Teori
Konsep hubungan invers antara harga dan kuantitas yang diminta pertama kali dijelaskan oleh ekonom klasik seperti Adam Smith dan Alfred Marshall. Mereka mengamati dan merumuskan prinsip-prinsip dasar yang mengatur perilaku ekonomi, termasuk bagaimana perubahan harga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.Mengutip Alfred Marshall, salah satu bapak ekonomi modern,
Hukum permintaan... menyatakan bahwa jumlah yang diminta meningkat dengan penurunan harga, dan menurun dengan kenaikan harga.”
Dasar teori tersebut kemudian dikembangkan dan diperluas oleh ekonom berikutnya untuk memperdalam analisis lebih lanjut tentang elastisitas permintaan, yaitu ukuran seberapa sensitif kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga.
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah konsep pokok untuk memahami bagaimana perubahan harga mempengaruhi kuantitas yang diminta. Elastisitas diukur sebagai persentase perubahan dalam kuantitas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga. Ketika barang memiliki elastisitas permintaan yang tinggi, perubahan kecil dalam harga akan menghasilkan perubahan besar dalam kuantitas yang diminta. Sebaliknya, jika barang memiliki elastisitas permintaan yang rendah, perubahan harga tidak akan banyak mempengaruhi kuantitas yang diminta.Penjelasan Psikologis dan Ekonomi
Ada beberapa penjelasan mengapa hubungan invers ini ada. Dari sudut pandang psikologi bisnis, konsumen cenderung mencari nilai terbaik untuk uang mereka. Ketika harga barang naik, nilai relatifnya berkurang dibandingkan dengan barang lain atau dibandingkan dengan utilitas atau kepuasan yang diperoleh dari barang tersebut, sehingga mengurangi jumlah yang diminta. Dari sudut pandang ekonomi, kenaikan harga umumnya mendorong konsumen untuk mencari alternatif yang lebih murah atau mengurangi konsumsi secara keseluruhan.Faktor-faktor yang Memengaruhi Hubungan Invers
Beberapa faktor dapat memengaruhi kekuatan hubungan invers antara harga dan kuantitas yang diminta. Foktor-faktor ini termasuk ketersediaan substitusi, tingkat pendapatan konsumen, preferensi pribadi, dan ekspektasi masa depan.Kita ambil contoh, jika ada banyak substitusi yang mudah tersedia untuk suatu produk, kenaikan harga akan lebih mungkin menyebabkan penurunan yang drastis dalam kuantitas yang diminta dikarenakan konsumen dapat dengan mudah beralih ke alternatif lain.
Pentingnya dalam Pengambilan Keputusan Bisnis dan Kebijakan
Melalui pengetahuan tentang hubungan invers antara harga dan kuantitas yang diminta sangat diperlukan bagi pengambilan keputusan bisnis dan kebijakan. Bagi suatu perusahaan, pengetahuan ini membantu dalam penetapan strategi harga yang dapat memaksimalkan keuntungan dengan menyesuaikan harga untuk mencapai tingkat penjualan yang optimal.Aapun bagi mereka pembuat kebijakan, pemahaman terkait hubungan invers antara harga dan kuantitas yang diminta dibutuhkan untuk merancang sistem dan aturan pajak, subsidi, dan intervensi pasar lainnya yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumsi barang dan jasa tertentu untuk tujuan sosial atau ekonomi masyarakat.
Akhir Kata
Hubungan invers antara harga dan kuantitas yang diminta adalah prinsip fundamental dalam ekonomi yang mempengaruhi berbagai aspek dari kegiatan pasar hingga ekonomi nasional. Mempelajari konsep ini tidak hanya penting bagi ekonom dan pelaku bisnis tetapi juga bagi konsumen yang ingin membuat keputusan pembelian yang cerdas.Melalui pengetahuan tentang elastisitas permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan ini, seseorang atau organisasi dapat membuat keputusan yang lebih tepat yang mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan.